Saturday, March 14, 2015

Jangan "kebangeten" jadi Manusia

Yang namanya manusia memang gaada yang sempurna. Dan semua manusia mau dia presiden, mau ustadz juga pasti pernah punya sifat buruk dan kesalahan gak jarang mereka lakuin. Cuma karena ketutup dengan kebaikan mereka yang banyak makanya kesalahan sedikit gak terlalu terasa. Tapi kalau yang namanya perempuan itu punya perasaan yang kuat. Dikit2 pake perasaan, kalau perempuan itu mengharuskan laki2 mengerti dengan mereka tapi mereka gaakan mau bilang. Loh kok malah ke perasaan sih? Hehe
Gini, beberapa hari yang lalu aku cukup respect dengan seseorang. Ya karena aku melihat dia itu baik dan ya aku selalu suka kalau negur dia dijalan. Pada saat ketemu juga pasti aku tegur. Semua mulai berubah hanya karena satu kalimat. Ya kalimat sindiran atau ejekan. Kurang lebih seperti itu. Aku sih faham aja yang namanya becanda pasti lah bisa dimaklumi tapi kalau becandanya "kebangeten" itu gak bisa terima dong. Apalagi kalau sampe mempermalukan depan banyak orang. Siapa yang tahan. Semua cewek kalau lg badmood dan emosionalnya lagi meningkat pasti bakalan nangis dan langsung ngejelek-jelekin orang itu baik di socmed atau dengan teman lainnya.
Bukan kaya anak kecil. Tapi ini lebih ke perasaan. Perasaan lagi ? Yaiyalah. Kalau perempuan dikit2 pake perasaan. Kalau laki-laki cuma bisa gedein mulut aja tanpa memikirkan gimana menjaga perasaan. 
Herannya yang ngelakuin begitu kenapa justru orang yang dipandang lebih sih?? Kenapaa?? Apa mereka anggap kalau mereka seperti itu gaakan ada yang berani dan terima2 aja gitu. Sorry sorry aja. Perempuan muslimah itu wajib dijaga. Apalagi masalah perasaan. Hukumnya wajib bagi setiap muslim untuk saling menjaga perasaan demi kerukunan dan kekompakan *mendadak ustdzah*
Kalau udah begitu, kitamah ya nyadar diri jugasih  kita cuekin iya, anggep aja gaada apa2 meskipun dalam hati ingin berteriak. Izinkan mereka untuk intropeksi diri aja dulu. Siapa tau suatu saat mereka akan merasakan gimana rasanya jadi kita. Ya begitu.

No comments:

Post a Comment